Dasar-dasar akuntansi dan keuangan lembaga adalah salah satu mata pelajaran yang berisi kompetensi yang mendasari penguasaan Akuntansi dan Keuangan Lembaga untuk profesi Teknisi Akuntansi Junior yaitu suatu proses yang diawali dengan membuat dokumen keuangan, mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi yang berhubungan dengan keuangan. tentu hal ini didukung dengan menerapkan prinsip profesional dalam bekerja serta mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
PRINSIP PROFESIONAL DALA M BEKERJA
Profesional sangat erat kaitannya dengan kode etik untuk masing-masing bidang proesi. Dimana kode etik artinya ketentuan atau aturan yang berkaitan dengan tata susila dan akhlak. Kode etik atau akhlak adalah tingkah laku yang memiliki lima ciri sebagai berikut:
- Tingkah laku yang diperbuat itu telah mendarah daging dan menyatu menjadi kepribadian yang membedakan antara satu individu dengan individu lainnya.
- tingkah laku tersebut sudah dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa memerlukan pemikiran lagi. Hal ini sebagai akibat dari keadaan perbuatan tersebut yang sudah mendarah daging.
- perbuatan yang dilakukan itu timbul atas tekanan dari orang lain
- Perbuatan yang dilakkan itu berada dalam keadaan yang sesungguhnya, bukan berpura-pura atau bersandiwara
- Perbuatan tersebut dilakukan atas niat semata-mata karena Allah, sehimga perbuatan dimaksud bernilai ibadah dan kelak mendapatkan balasan pahala di sisi Allah SWT.
Prinsip-prinsip etika yang berlaku bagi semua orang berlaku juga bagi kaum profesional :
- Tanggungjawab
- Keadilan
- Otonomi
- Kepentingan Publik
- Integritas
- Obyektifitas dan Independent
- Kecermatan dan keseksamaan
Adapun ciri-ciri teknisi akuntansi yang profesional sebagai berikut:
- Memiliki keterampilan (keahlian)
- Memiliki kode etik sebagai kode standar moral perilaku
- Memiliki tanggungjawab profesional dan integritas pribadi
- Memiliki dedikasi kepada keidupan publik
- Otonomisasi organisasi profesional menunjukkan bahwa manajemen organisasi
- Sebagai anggota salah satu organisasi profesional untuk mempertahankan keberadaan
PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA
Untuk praktik kesehatan dan keselamatan di tempat kerja ada beberapa hal yang perlu diketahui:
K3LH adalah singkatan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup. Kesehatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja, sedangkan kesehatan kerja merujuk kepada terbebasnya karyawan dari penyakit fisik dan mental atau kesehatankerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
- Bagaimana cara mengenali bahaya ditempat kerja?
Mengenali sumber bahaya ditempat kerja dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut :
- Material
- Metode
- Mesin
- Lingkungan kerja
- Energi
- Melihat potensi bahaya yang terjadi
- Segeraa menghubungi penanggungjawab lokasi kejadian
- Menjelaskan bukti-bukti dari adanya bahaya tersebut
- Menghubungi pihak berwajib dengan membawa bukti-bukti yang jelas
- Terjadinya kebakaran gedung prabrik, kebakaran gedung kantor akan berdampak pada bertambahnya akun beban asuransi gedung/asuransi gedung dibayar di muka maupun serta bertambahnya pula pada terjadinya penurunan nilai aset tetap
- Terjadinya kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja mengakibatkan bertambahnya akun beban asuransi/asuransi dibayar di muka serta hal ini juga dapat berdampak pada pendapatan jika dari kecelakaan kerja tersebut membuat operasi perusahaan terhambat bahkan terhenti sehingga dampak dominan yang timbul adalah pendapatan menurun, beban membengkak dan profit juga mengalami penurunan
- jika terjadi kehilangan persediaan barang akibat lingkungan kerja yang tidak aman maka akan berdampak pada bertambahnya akun beban kerugian juga akan mengurangi nilai persediaan
- Jika perusahaan memberikan fasilitas pendidikan dan pelatihan kepada para pegwai/pekerja maka hal ini akan terkait dengan beban pendidikan
PEHAMANAN TRANSAKSI SECARA UMUM
Proses awal pencatatan akuntansi berupa transaksi keuangan yang bersifat finasial atau transaksi yang diakibatkan dapat diukur dengan satuan uang. Artinya, kegiatan tersebut mengakibatkan perubahan pada kondisi keuangan perusahaan, yaitu perubahan pada harta, kewajiban dan modal. Karena mengakibatkan perubahan kondisi keuangan perusahaan transaksi ini harus dimulai dari pencatatan, penganalisisan bukti transaksi sampai disimpan rapi sebagai bukti yang melengkapi laporan keuangan.
JENIS TRANSAKSI
Adapun
yang dimaksud dengan bukti transaksi yaitu sebuah bukti yang tertulis atas
setiap kegiatan transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan atau sebuah
bisnis. Transaksi yang terjadi pada setiap perusahaan, umumnya memiliki bukti
transaksi yang sama. Transaksi terdapat dua jenis, yaitu bukti transaksi
internal dan bukti transaksi eksternal.
1. Transaksi Internal
Transaksi yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Contoh transaksi internal :
- Berkurangnya nilai persediaan barang karena rusak atau susut.
- Penurunan nilai harta tetap (fixet asset) : mesin, gedung, kendaraan, dan peralatan.
- Adapun penghasilan yang masih harus diterima atau adanya beban yang masih harus dibayar pada awal periode.
2. Transaksi Eksternal
Transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak luar
perusahaan. Contoh transaksi eksternal :
- Penerimaan uang tunai dari pemilik, atau piutang debitur,
- Pembelian barang kepada pihak lain baik secara tunai maupun kredit,
- Penjualan barang kepada pihak lain baik tunai maupun kredit,
- Pembayaran beban-beban, atau hutang dari kreditur.
Setiap
transaksi baik internal maupun eksternal, harus didukung dengan bukti transaksi
yang benar dan absah. Artinya, transaksi tersebut telah diuji kebenarannya,
benar perhitungan jumlah uangnya, dan benar telah diotorisasi/disahkan oleh
pejabat yang berwenang. Oleh karena itu bukti transaksi yang terjadi sebelum
dicatat harus dianalisis terlebih dahulu kebenaran dan keabsahannya sebelum
dijadikan sebagai bukti transaksi.
JENIS-JENIS BUKTI TRANSAKSI
Bukti
transaksi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik oleh orang
pribadi maupun perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
1. Kuitansi
Bukti penerimaan uang yang dibuat oleh pihak yang menerima uang
dan diserahkan kepada yang membayar uangg untuk sejumlah pembayaran tertentu.
Contoh
Kuitansi
2. Cek
Surat perintah dari nasabah kepada banknya untuk membayar sejumlah
uang yang tertulis di dalam cek kepada orang/perusahaan yang membawa cek
tersebut atau orang/perusahaan yang namanya tercantuk di dalam cek.
Contoh cek
3. Bilyet Giro
Surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank untuk memindah bukukan sejumlah uang tertentu dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet giro, pada bank yang sama atau berbeda.
Contoh
Bilyet Giro
4. Faktur
Bukti transaksi pembelian ataupun penjualan yang dilakukan secara
kredit.
Contoh
Faktur
5. Nota Kontan
Bukti transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan dengan
pembayaran secara tunai.
Contoh
Nota Kontan
6. Nota Kredit
Bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual karena
sebagaian rusak atau tidak sesuai dengan pesananan.
7. Nota Debit
Bukti transaksi pengiriman kembali
barang yang telah dibeli karena sebagian rusak atau tidak sesuai dengan
pesanan.
Contoh Nota Debit
8. Bukti memorial
Bukti transaksi yang bersifat intern perusahaan. Seperti memo dari pejabat tertentu atau pimpinan perusahaan kepada bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan.
Contoh Memorial
Bukti Lain
1. Bukti Kas Masuk
Bukti yang dibuat oleh bagian pembukuan untuk merekap bukti yang
berakibat tambahnya perkiraan kas (cash) dalam perusahaan.
2. Kas Keluar
Bukti yang dibuat oleh bagian
pembukuan untuk merekap bukti yang berakibat berkurangnya perkiraan kas (cash)
dalam perusahaan.
TRANSAKSI
BISNIS PERUSAHAAN JASA
Perusahaan
jasa merupakan perusahaan yang terus menjamur dan sangat bervariasi jenis
usahanya. Ini disebabkan selain mudahnya mendirikan perusahaan jasa, juga
perusahaan jasa memiliki tahap pencatatan dalam akuntansi yang relati sederhana
dan memiliki pengaruh yang cenderung monoton terhadap perkiraan yang ada.
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan
jasa meliputi hal sebagai berikut:
1. Penerimaan uang dari pemilik-pemilik
perusahaan
2. Penerimaan uang dari kreditur atau bank saat
perusahaan meminjam
3. Pengeluaran uag untuk membeli perlengkapan,
peralatan atau aktiva lain yang dapat menghasilkan jasa.
4. Membayar beban-beban untuk kegiatan
perusahaan.
5. Penjualan jasa untuk memperoleh penghasilan.
6. Pembayaran utang perusahaan kepada kreditur
7. Pengembalian harta yang ditanamkan oleh
pemilik.
TRANSAKSI
PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan
dagang adala perusahaan yang membeli barang dagangan dari pemasok dan
menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa proses pengolahan produk. Bentuk
perusahaan dagang antara lain supermarket, penyalur atau distributor, retailer,
dan pengecer. Transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang serupa dengan
transaksi perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada transaksi pembelian
barang dagangan dan penjualannya. Berikut transaksi spesifik dari perusahaan
dagang:
1. Pembelian
2. Biaya Angkut Pembelian
3. Retur Pembelian
4. Potongan Pembelian
5. Penjualan
6. Retur Penjualan
7. Potongan Penjualan
8. Biaya Angkut Penjualan
9. Persediaan Barang Dagang
TRANSAKSI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Perusahaan
manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan mentah
(bahan baku) menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut.
Kegiatan ini sering disebut proses produksi. Proses produksi inilah yang
membedakan transaksi pada perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang maupun
perusahaan jasa. Secara umum transaksi pada perusahaan dagang juga terjadi pada
perusahaan manufaktur. Hal spesifik yang membedakannya adalah sebagai berikut:
1. Persediaan (inventory)
2. Persediaan bahan baku
3. Persediaan barang dalam proses
4. Persediaan barang jadi
5. Biaya Manufaktur (manufacturing cost)
6. Biaya bahan baku
· 7. Biaya
tenaga kerja langsung
· 8. Biaya overhead pabrik
9. Biaya produksi (production cost)
10. Biaya utama (prime cost)
11. Biaya konversi (conversion cost)
12. Biaya periode (period cost)
13. Harga pokok produksi (cost of goods
manufactured)
Comments
Post a Comment