Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Hallo Sahabat
Edukasi!
Kali ini
saya akan membahas satu persatu mengenai soal pada postingan sebelumnya Click Here!
Oke langsung saja
1. Dineraca akun beban sewa senilai Rp 1.200.000,- untuk
masa 1 tahun (1/5/2007 – 1/5/2008)
Maksud dari tanggal 1/5/2007 –
1/5/2008 adalah periode selama satu tahun yang transaksi pada saat membayar beban
sewa tersebut di lakukan tanggal 1 Mei 2007, dan pada neraca saldo muncullah
akun beban sewa didebit. Nah pada saat akhir bulan kita diminta membuat
penyesuaiannya, maka kita menggunakan pendekatan laba rugi atau yang belum
menjadi beban. Kenapa menggunakan pendekatan laba rugi? Itu dikarenakan pada
saat melakukan pembayaran, akun yang
muncul didebit adalah beban sewa atau yang sudah jatuh tempo, makanya kita mau
sesuaikan yang belum jatuh temponya itu berapa. Untuk jurnal penyesuaiannya di
bawah ini:
Perhitungannya :
Periode 1/5/2007 – 1/5/2008 (1
tahun atau 12 bulan)
Yang sudah jatuh tempo 1 Mei
2007 – 31 Desember 2007 = 8 bulan
Yang belum jatuh tempo 1
Januari 2008 – 1 Mei 2008 = 4 bulan
Jadi, 4/12 x
Rp 1.200.000 = Rp 400.000,- (inilah jumlah yang belum jatuh tempo)
2. Asuransi dibayar di muka bersaldo Rp 1.800.000,- untuk
masa 1 tahun (1/8/2007 – 1/8/2008)
Untuk soal kedua ini kurang
lebih sama dengan yang di nomor satu, hanya saja di nomor dua ini kita akan membuat
jurnal penyesuaian untuk yang sudah jatuh tempo. Jurnalnya:
Perhitungannya :
Periode 1 Agustus 2007 – 1 Agustus
2008 (1 tahun atau 12 bulan)
Yang sudah jatuh tempo 1
Agustus 2007 – 31 Desember 2007 (5 bulan)
Yang belum jatuh tempo 1
Januari 2008 – 1 Agustus 2008 (7 bulan)
Jadi, 5/12 x Rp 1.800.000,- = Rp 750.000,- (inilah jumlah yang sudah jatuh tempo)
3. Akun perlengkapan bersaldo Rp 3.500.000,- di neraca
saldo, pada akhir periode ternyata masih tersisa Rp 1.300.000,-
Untuk penyesuaian perlengkapan
yang akan kita jurnal, yang telah menjadi beban atau perlengkapan yang sudah
terpakai. Jurnalnya :
Perhitungannya:
Rp 3.500.000 (saldo
perlengkapan)
RP 1.300.000 (perlengkapan yang
tersisa)
Jadi, Rp3.500.000 – Rp1.300.000
= Rp2.200.000 (jumlah yang sudah menjadi terpakai)
4. Nilai gedung di neraca tercatat sebesar Rp50.000.000,-
disusutkan 5% setahun dari harga perolehan dengan pengalokasian (untuk toko 75%
dan kantor 25%)
Untuk aktiva tetap, ada
beberapa akun yang mengalami penyusutan yaitu gedung, peralatan, kendaraan,
mesin. Nah di soal ini yang mengalami penyusutan adalah gedung. Jurnalnya:
Perhitungannya :
Rp50.000.000,- x 5% = Rp
2.500.000 (penyusutan pertahun)
Pengalokasian untuk toko Rp
2.500.000 x 75 % = Rp 1.875.000,-
Pengalokasian untuk kantor Rp
2.500.000 x 25 % = Rp 625.000,-
5. Di neraca saldo akun pendapatan sewa senilai Rp
5.000.000,- untuk masa 2 tahun (1/3/2007 – 1/3/2009)
Untuk disoal ini kita
menggunakan pendekatan laba rugi, dikarenakan pada saat diterima sewa akun yang
muncul adalah pendapatan sewa dikredit, jadi jurnalnya:
Perhitungannya:
1 Maret 2007 – 1 Maret 2009 (Untuk 2 tahun atau 24 bulan)Perhitungannya :
Yang telah menjadi pendapatan
1 Maret 2007 – 31 Desember 2007 = 10 bulan
Yang belum diakui sebagai
pendapatan 1 Januari 2008 – 1 Maret 2009 = 14 bulan
Jadi, 14/24 x Rp 5.000.000,- = Rp 2.916.666 atau Rp 2.916.700
(jumlah yang belum diakui sebagai pendapatan)
6. Beban iklan sebesar Rp300.000,- untuk penerbitan 5
kali, sampai akhir tahun baru 3 kali diterbitkan.
Akun yang muncul pada saat
pembayaran beban iklan adalah beban iklan didebit dan kas dikredit. Jadi pada
saat dilakukan penyesuaian, pencatatan menggunakan pendekatan laba rugi (belum
jatuh tempo). Bagaimana jurnalnya?
Nah, untuk jurnalnya seperti ini
:
Perhitungannya:
Rp 300.000 untuk 5 kali penerbitan
Yang sudah diterbitkan 3 kali
Yang belum diterbitkan 2 kali
Jadi, 2/5 x Rp 300.000,- = Rp 120.000,- (yang belum
jatuh tempo)
7. Akun perlengkapan di neraca saldo senilai Rp
2.500.000,- pada akhir periode jumlah perlengkapan yang habis senilai Rp 2.000.000,-
Seperti sebelumnya untuk
perlengkapan yang disesuaikan adalah yang sudah terpakai atau yang habis
terpakai. Jurnalnya:
Terkadang terdapat piutang yang tidak bisa ditagih, makanya dibuatkan penyesuaian. Untuk jurnalnya:
Perhitungannya :
Saldo Piutang Rp 27.500.000,-
(D)
Cadangan Kerugian piutang Rp
300.000,- (K)
Taksiran 5%
Jadi, Rp 27.500.000 x 5% = Rp
1.375.000
Rp 1.375.000 – Rp 300.000 = Rp
1.075.000 (jumlah yang menjadi kerugian piutang)
9. Pada akhir periode terdapat gaji yang belum dibayar
sebesar Rp 1.500.000,-
Belum dibayar berarti itu
menjadi utang perusahaan kepada karyawannya
Karena di neraca saldo akun
yang muncul sewa dibayar di muka, maka pencatatan penyesuaian dilakukan
menggunakan pendekatan neraca (yang sudah jatuh tempo). Jurnalnya:
Perhitungannya :
1 April 2007 – 1 April 2008 (1
tahun atau 12 bulan)
Yang sudah menjadi beban (pendekatan
neraca) 1 April – 31 Desember 2007 = 9 bulan
Yang belum menjadi beban
(pendekatan laba rugi) 1 Januari 2008 – 1 April 2008 = 3 bulan
Jadi, 9/12 x Rp 2.400.000 = Rp 1.800.000 (jumlah yang sudah
menjadi beban)
Comments
Post a Comment